Konferensi Global BWI terkait Belt and Road Initiative (BRI), Perjuangan Serikat Pekerja Adalah Kunci

Pertemuan global yang dihelat BWI untuk merespon BRI memasuki hari kedua dengan agenda membahas berbagai isu tentang BRI dan dampak bagi pekerja di seluruh dunia, terutama terhadap anggota serikat pekerja afiliasi BWI. 

Sekretaris Jenderal BWI Ambet Yuson membuka acara dengan pernyataan tegas bahwa perjuangan serikat di seluruh dunia merupakan kunci untuk perubahan yang lebih baik. Setelah pandemi berakhir, Ambet menegaskan bahwa permasalahan pekerja belum selesai. Kondisi kerja yang buruk dan melemahnya kekuatan serikat pekerja merupakan problem utama yang masih meliputi kehidupan kelas pekerja. Menurutnya, serikat pekerja harus bekerja atas dasar panggilan solidaritas. 

Ambet menjelaskan bahwa selama Pandemi, BWI berhasil mendorong perubahan global melalui perundingan dan terjadinya kesepakatan, bukan saja dengan korporasi global, tapi juga dengan pemerintah lokal. Upaya ini, menurutnya, merupakan mandat yang akan dijalankan sesuai resolusi Kongres IV BWI di Durban, Afrika Selatan. 

Selain masalah investasi China dalam skema BRI, konferensi juga membahas perkembangan terakhir perundingan di Qatar terkait pekerja migran yang datang dari berbagai penjuru dunia, mengerjakan pembangunan stadion.

Bagi BWI, tiada piala dunia tanpa mengedepankan hak-hak pekerja. "Piala Dunia 2022 di Qatar, menandai perjuangan global melawan diskriminasi, ktidakadilan, dan hak-hak yang diabaikan. 

Dalam sambutan terakhir, Ambet menyerukan solidaritas global untuk rakyat Myanmar menghadapi junta militer yang merepresi gerakan masyarakat sipil.

Amandla! (Khi)