Kunjungan BWI dan SASK ke Federasi SERBUK: Pentingnya Penguatan dan Perluasan Keanggotaan!

Karawang (1/9), bertempat di restoran Lebak Sari Indah, pertemuan Komite Eksekutif Federasi SERBUK dan kunjungan perwakilan BWI dilangsungkan. Hadir juga dalam pertemuan ini, Farizan (SASK) dan Floro (Observer dari Norwegia Labour Organisation). 

Kunjungan langsung dari BWI ini merupakan agenda yang sempat tertunda karena dalam beberapa tahun terakhir dunia dilanda pandemi Covid-19. "Ini adalah kali pertama saya ke SERBUK yang akhirnya bisa terlaksana setelah pandemi," ucap Marlon, Kordinator Pendidikan BWI Asia-Pasifik di forum pertemuan. 

Usman, Ketua Umum Federasi SERBUK memberikan sambutan selamat datang kepada tim BWI yang melakukan kunjungan ini. Dalam pidatonya, Usman menyampaikan bahwa kunjungan ini sebagai bentuk perhatian BWI pada afiliasinya dan menjadi spirit bagi SERBUK dalam proses pengembangan organisasi. "Pendiskusian bersama BWI ini diharapkan mampu untuk kemudian menjadi penguatan bagi organisasi," ucap Usman. 

Pembacaan situasi SERBUK dan strategi pengorganisiran menjadi topik utama yang dibicarakan. Kordinator BWI Asia-Pasifik, Apolinar Tolentino yang akrab disapa 'Dong' menegaskan kepada SERBUK untuk menghitung kekuatan dan merumuskan keputusan penting organisasi untuk perluasan berdasarkan kondisi objektif. Dong juga menjelaskan mengenai asbes sebagai sektor Building Materials di BWI untuk mendapat perhatian khusus. Pasalnya, BWI mendorong kampanye untuk penggantian bahan baku asbes karena dampak penyakit serius yang diakibatkannya. Selain itu, kampanye kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang layak harus menjadi prioritas utama. 

Pada sesi strategi, Marlon menjelaskan mengenai poin fokus organizing sektor potensial, Perjanjian Kerja Bersama (PKB), kampanye kebijakan hukum, skill development, dan sustainability. Lima pekerjaan ini adalah hal utama dalam penguatan sekaligus perluasan serikat pekerja. Floro juga menambahkan pendapatnya dalam sesi ini, "Jika kita tidak sustainable, maka kita akan susah untuk menjadi indipendent," ujarnya. 

Sesi selanjutnya mengenai presentasi program organiser dijelaskan oleh Husain, Kordinator Project dan Kordinator Departemen Media dan Propaganda dari SERBUK. Dalam ulasannya, poin penting pengorganisiran dihubungkan dengan target dan serangkaian upaya untuk membuatnya menjadi aktual. "Anggota dan calon anggota harus dikuatkan posisinya dengan pendidikan dan mekanisme organisasi yang tepat," terang Husain. Farizan, Kordinator SASK Asia-Pasifik dalam sesi ini juga mengenalkan program SASK yang mendukung potensi perluasan yang sedang dilakukan SERBUK. Farizan menjelaskan bahwa program ini harapannya bisa menjadi awal yang baik untuk mendorong kemandirian dalam penguatan serikat pekerja. 

Acara yang dilangsungkan dari pagi hingga sore hari ini merupakan bagian dari agenda Tiga hari kunjungan BWI ke SERBUK. "Ke depan, SERBUK ini kan termasuk federasi yang terbilang baru sehingga memerlukan banyak dukungan sampai menjadi Federasi yang sustainable dan mandiri. Hal ini penting agar SERBUK bisa memaksimalkan sumber daya dan akhirnya membuatnya kuat," ujar Usman dalam ulasannya sebelum menutup acara. (Mh)