FBLP-SERBUK Laksanakan Pendidikan Organiser Bersama

 


Jakarta – “Didiklah rakyat dengan organisasi, dan didiklah penguasa dengan perlawanan,” kata Pramoedya Ananta Toer dalam Jejak Langkah-nya. Sastrawan yang juga aktivis ini membangunkan kesadaran tentang pentingnya terus mengorganisasikan rakyat untuk memperjuangkan hak-haknya.

Bertempat di sekretariat Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) Jakarta Utara, FBLP dan Serikat Buruh Kerakyatan (SERBUK) Indonesia lakukan pendidikan bersama bertema pengorganisasian, Rabu (11/1). Pendidikan bersama ini direncanakan menjadi agenda bersama berkelanjutan antara FBLP dengan SERBUK Indonesia.

Sekretaris Jenderal FBLP, Dian Septi, menjelaskan bahwa ini adalah upaya awal untuk mengagendakan pendidikan bersama antara FBLP dengan SERBUK. “Langkah pertama, kita mengundang pemateri dari SERBUK Indonesia untuk memberikan pendidikan kepada organiser dari FBLP, “ kata Dian menjelaskan.

Dalam sesi pertama, Khamid Istakhori dari SERBUK Indonesia, banyak membongkar pengalaman para peserta yang telah berpengalaman melakukan pengorganisasian di berbagai kawasan industri dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya berkali-kali mengalami kegagalan untuk mengajak buruh mengenal serikat, tetapi dengan terus menerus berusaha tanpa menyerah, akhirnya saya berhasil mendorong buruh untuk berserikat,” jelas Sutinah, aktivis FBLP.

Pengalaman sedikit berbeda disampaikan Yayuk yang bercerita mengenai perkenalannya dengan Serikat Buruh. “Saya, awalnya tidak mengenal serikat. Yang ada dalam pikiran saya hanya bekerja dengan baik, dapat upah dan tidak perlu memikirkan hal lain, “ kata Yayuk.

Dia juga bercerita mengenai ketekunan para organiser yang mengajaknya dengan sabar untuk terus mengenal serikat. “Saya banyak mendapatkan pemahaman dari bahan bacaan,video dan lagu-lagu perjuangan,” paparnya.

Ketua Departemen Pendidikan dan Propaganda Federasi SERBUK indonesia, Saeful Sadat, menjelaskan bahwa masing-masing federasi sebenarnya sudah memiliki kurikulum pendidikan, namun menjadi penting untuk saling belajar dari pengalaman orang lain. “SERBUK punya pengalaman, FBLP punya pengalaman, kalau pengalaman itu kemudian dijadikan bahan belajar belajar bersama, maka hasilnya akan lebih bagus,” kata Saeful menjelaskan.

Dalam kegiatan pendidikan bersama ini lahir sejumlah catatan penting, diantaranya adalah tentang pentingnya menuliskan pengalaman setiap organiser.

“Pengalaman hebat itu akan hilang kalau tidak ditulis, maka penting bagi kita untuk menuliskan pengalaman itu, “ kata Jumisih Ketua Umum FBLP.

Menurutnya, menuliskan pengalaman organiser itu sangat penting. Selain untuk meningkatkan kepercayaan diri para pelakunya, juga agar orang lain bisa membaca dan kemudian menjadikannya referensi. Meskipun kondisi di lapangan tidak akan pernah sama, tetapi dengan membaca pengalaman orang lain, kita jadi punya banyak pilihan strategi. (khi)