Malam minggu kamu kemana, Mblo?
Begitu bunyi pesan di WA Husen. Lama tidak menjawab pesan itu, Husen bingung sebab ini pertanyaan yang sulit dia jawab. Kerja di Pabrik roti, membuatknya tidak bisa nyantai.
Pabrik roti tempatnya kerja, sekarang menerapkan sistem kerja 2 shift panjang. Berangkat jam 7 pagi, pulang jam 7 malam. Berangkat jam 7 malam, pulang jam 7 pagi. Ini terjadi sudah setahun belakangan, saat pabrik roti tempatnya kerja menjadi pemasok utama untuk semua hotel di Jogja.
Sebagai operator yang bertugas membuat adonan roti, dia tidak bisa bersantai-santai. Ada 2 mesin pengaduk tepung, dan hanya ada 2 operator. Dapat dibayangkan kalau Husen tidak kerja. Mesin tidak beroperasi, itu artinya bos besar marah-marah.
Kebingungan Husen menjawab pesen WA sedemikian parahnya sebab hati mudanya bergejolak. Malam minggunya sekarang kelabu. Dia tahu, teman-temannya biasa berkumpul di tempat futsall. Ridlo biasanya akan memamerkan lagu baru dan petikan gitarnya yang semakin keren. Kiting, biasanya akan memamerkan rambutnya yang dicat metalik. Selain bergantian main futsall, mereka akan berdiskusi mengenai kegiatan pinggiran kali Code dan perpustakaan anak-anak.
Husen bergumam, seandainya dia punya kemampuan untuk bernegosiasi dengan bos, tentu kejadian kayak gini akan dapat diatasi…. Hatinya gundah, galau tak terperikan.
Sambil duduk sendirian di teras kantin pabrik, ditimpa suara mesin mengaduk tepung dan bisingnya pabrik roti, Husen tenggelam dalam khayalan. Membayangkan Yeni akan sendirian lagi di kantin tempat bermain futsall sambil menyeruput jus alpuket yang terasa hambar berkepenjangan!
-curhat buruh jomblo-
#8JamKerjaBukanHadiah
#8JamKerjaSedangDibajak
#Kembalikan8JamKerja
#8JamKerja = Harusnya kami malam mingguan!
HUSEN BERPIKIR : KALAU BEGINI TERUS, MAKA SAYA HARUS BERSERIKAT!
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.