Kurang Piknik Dorong Buruh Giat Belajar Berunding PKB

 


“Para buruh di PT.Daiwabo kurang piknik. Mereka butuh liburan agar bisa bekerja lebih baik,” ungkap salah seorang buruh dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama di PT.Daiwabo Nonwoven Indonesia, Karawang.

“Saya juga kurang piknik demi perusahaan,” kata perwakilan tim perunding dari manajemen.

“Wah, bapak curcol ya?” sela anggota perunding lainnya dari manajemen. Ruangan tempat perundingan PKB yang semula tegang tiba-tiba pecah dengan tawa.

Itu merupakan ilustrasi sebuah simulasi perundingan dalam pendidikan PKB buruh Federasi SERBUK di PT.Daiwabo Nonwoven Indonesia. Salah satu sesi dalam pendidikan ini adalah diskusi kelompok untuk mendiskusikan beberapa contoh tuntutan yang biasanya ada dan disepakati di PKB. Salah satunya terkait dengan ‘cuti tahunan’. Cuti tahunan selama ini hanya 12 hari dalam setahun, padahal itu masih dipotong cuti bersama idhul fitri sehingga hanya tersisa hak cuti 5 hari saja. Alhasil, buruh di sektor garmen itu kurang piknik. Para anggota kelompok sepakat untuk menuntut cuti tahunan sebanyak 14 hari, tuntutan ini mengacu kepada peraturan yang ada.

Pendidikan itu berlangsung di aula Disnaker Karawang, Jawa Barat pada Kamis, 21 September 2017. Fasilitator menggunakan metode simulasi untuk melibatkan buruh aktif dan partisipatif dalam belajar strategi perundingan.

Pendidikan ini merupakan upaya dari serikat untuk meningkatkan pemahaman para anggotanya tentang apa dan bagaimana PKB itu. “Proses pembuatan PKB sendiri tidaklah mudah, karena ini merupakan pertukaran kepentingan antara buruh dan perusahaan.” Ungkap Khamid selaku pemateri dalam pendidikan ini. Lebih lanjut lagi ia menjelaskan bahwa pada dasarnya kepentingan buruh dan perusahaan itu berbeda 180 derajat. Sebagaimana perusahaan berorientasi pada begaimana mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Kapasitas pemahaman buruh sangat diperlukan, karena dalam menyusun PKB ini perlu strategi yang baik dalam beradu argumen dengan pihak perusahaan. “Pendidikan PKB ini penting untuk para anggota. Karena dengan PKB yang baik bisa bisa sedikit menjamin hak kita sebagai buruh.” ujar Ucu, ketua SBA SERBUK PT. Daiwabo Nonwoven Indonesia.

Selain pemahaman tentang PKB, salah satu kekuatan utama dalam menaikan nilai tawar dengan perusahaan adalah kekuatan atau kekompakan dari seluruh anggota buruh itu sendiri. Dengan cara memberikan angket dan data dari semua anggota yang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Di akhir pendidikan disepakati untuk diadakan pendidikan PKB lanjutan guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas buruh anggota.