Sentralkan Semua Penanganan Kasus Korupsi pada KPK!



Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) , Ilham Syah di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (21/2) ketika bersama elemen masyarakat lainnya bergabung dalam acara bertajuk Novel Kembali.

“Novel Kembali” adalah acara yang digagas oleh KPK dan elemen masyarakat anti korupsi sebagai upaya penyambutan kembalinya Novel Baswedan ke tanah air. Selama sepuluh bulan, Novel menjalani pengobatan sebelah matanya yang mengalami luka akibat disiram air keras. Pelaku penyiraman, sampai sekarang belum berhasil ditangkap.

Dalam pandangan Ilhamsyah, kondisi penanganan korupsi di Indonesia mengalami tantangan yang semakin berat karena perilaku korupsi semakin marak dilakukan oleh penyelenggara Negara. “Kita tidak lagi mempercayai pemberantasan korupsi oleh kepolisian dan kejaksaan, sudah sekian lama mereka gagal menjalankan mandat konstitusi sehingga rakyat telah kehilangan kepercayaan,” ujar lelaki yang akrab disapa Boing ini.

Lebih lanjut lagi Ilhamsyah menjelaskan tentang kondisi Novel Baswedan, penyidik senior KPK yang mengalami cacat akibat penyiraman air keras tersebut. “Kondisi Novel, mengingatkan kita pada Pahlawan Gerakan yang lain, yang hingga kini tak diketahui keberadaannya yakni Wiji Thukul,” kenang Boing. Menurutnya, semua yang berjuang melawan ketidakadilan akan mengalami konsekuensi yang sama, dilukai, diancam, dipenjarakan, bahkan sampai ancaman pembunuhan.

Menutup pernyataannya, Ilhamsyah mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu padu, menggerakkan kembali perlawanan atas korupsi. “Korupsi telah menjadikan semua sektor dan kehidupan rakyat menjadi lebih buruk. Upah dirampas, kondisi kerja yang buruk, fasilitas pendidikan dan kesehatan tidak layak. Semua terjadi karena uang yang seharusnya menjadi hak rakyat dirampas,” kata Ilhamsyah.