Tiba-tiba dari seberang sana ada yang kirim pesan,” Mas, mbok sekali-kali aku diajak ikut pendidikan buruh.” Lalu pesen itu saya balas agak lama. Karena saya harus memastikan kuota yang ada. Sesudah tanya sana tanya sini ke panitia, akhirnya saya bisa merayu salah satu Serikat untuk mengurangi kuotanya. bukan apa-apa, karena bagi kami, menyelenggarakan pendidikan harus benar cermat. mengatur tempat, pemateri,dan peserta. Yang terakhir dilakukan, biasanya untuk alasan dana.
Setiap peserta itu dikaitkan dengan sewa tempat, makan siang, kopi, snack, dan tentu saja foto copy materi. Dalam beberapa kasus, kami patungan untuk membiayai pendidikan, tapi ketika teman ini meminta, saya berupaya “mengorbankan” kuota orang lain untuk dia. Alasannya? saya melihat semangatnya yang begitu besar untuk ikut pendidikan serikat buruh untuk pertama kalinya.
Jadilah pendidikan di gelar pada Sabtu pagi. saya was-was karena dia datang terlambat. Lalu, akhirnya datang ketika sesi ke-2 sudah mulai. dan hari itu lancar semua berjalan. Saya selalu berharap, pendidikan menyisakan hasil yang bagus, itung-itung sebagai investasi masa depan serikat. Semua itu penting karena biaya pendidikan berasal dari serikat buruh.
Memasuki hari ke-2, kejengkelan saya sudah mulai terjadi. Teman saya belum juga hadir hingga tengah hari. Lalu, masuk pesan dengan kalimat: “Maaf mas, saya gak bisa ikut sessi hari ke-2 karena sakit”.
Tulisan ini, tidak sedang merutuki “kebaikan” yang diberikan serikat pada nya, tapi sedang mereka-reka ulang. Kalau seandainya waktu itu saya tidak mengurangi kuota untuk satu serikat, mungkin lebih berguna. Atau,…. ah sudahlah!
Kesimpulannya begini saja, Kita simpulkan secara sederhana:
1. Tidak semua serikat mau dan mampu menyelenggarakan pendidikan untuk anggotanya. Kalaupun uangnya ada, belum tentu juga pengurusnya mau ikut serta.
2. Biaya pendidikan serikat itu, diambil dari iuran anggota.
3. Ketika kamu terpilih jadi peserta pendidikan, itu sudah melalui proses cukup panjang.
Jadi? berusahalah serius dan respek!
(khi)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.