CABUT SKORSING RIZA AHMAD FAHRURROZIE!

 


Melalui layar lebar yang terpasang di pojok ruang sekretariat SERBUK Indonesia, terlihat dengan jelas Pasukan Dalmas Polres Karawang mengamuk bak kesetanan. Mereka menambakkan gas air mata sekenanya untuk memaksa buruh membubarkan diri.

Keributan berlanjut ketika beberapa polisi memukul dan menendang massa aksi dengan tetap mengarahkan tembakan kepada kerumunan buruh yang tidak melakukan perlawanan apa pun. Beberapa polisi mengarahkan tembakan senapan searah dengan posisi badan buruh, lurus saja moncong bedilnya, tidak ke arah atas. Setiyadi, buruh dari PT Siamindo yang bersolidaritas terjatuh terkena tembakan di pelipis kirinya, dia terluka dengan pendarahan parah. (https://www.youtube.com/watch?v=laXi48DURis)


Potongan video itu, menjadi penanda konsolidasi Serikat Buruh Anggota SERBUK untuk memberikan dukungan dan solidaritas untuk Riza Ahmad Fahrurrozie, pengurus SERBUK PT Fujiseat Indonesia. Riza diskorsing oleh perusahaan dengan alasan membunyikan alarm yang mengakibatkan kepanikan buruh yang sedang bekerja. Sanksi terhadap Riza berlaku ganda, selain di skorsing, dirinya juga diwajibkan membayar denda. “Pilihan lain ya PHK, “ ujar HRDPT Fujiseat dalam beberapa kali pertemuan.

Bagi SERBUK, aksi di gerbang perusahaan yang terletak di Kawasan Industri KIIC seolah memutar kembali pita kaset lama, ketika pada 2013 ada dua buruh yang tertembak di gerbang perusahaan ketika aksi menuntut perubahan status menjadi pekerja tetap. Setiyadi dan Nur Akbar, kala tertembak peluru dari Dalmas Polres Karawang yang membabi buta. Buruh dipukul mundur, tapi bukan berarti menyerah. “Sesudah kita tertembak, perlawanan semakin meluas melalui kampanye dan aksi-aksi di berbagai kota,” tukas Subono, Ketua Umum SERBUK.

Dari berbagai grup WhatsApp internal, Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menyerukan solidaritas untuk Riza. “Dulu pada 2013 kami di Jakarta mendukung kawan-kawan Fujiseat dengan aksi di kantor Daihatsu Sunter, ke depan kita akan gelar aksi yang sama,” ujar Ilhamsyah memberikan tanggapan.

Koordinator Bapor SERBUK Hendra dalam pernyataannya di Sekretariat SERBUK menjelaskan bahwa mulai Kamis (17/1) akau mengirimkan petisi kepada Perusahaan. “Kami mendesak agar Riza dipekerjakan kembali. Kalau tidak, aksi menjadi pilihan,” tegas Hendra. Lebih lanjut Hendra menjelaskan bahwa ada kemungkinan perusahaan akan menggunakan aparat kepolisian untuk mengatasi aksi-aksi, tapi itu sama saja dengan membuka luka lama. “Kami sudah satu suara, bulat tekad membela Riza!” kata Hendra.