PANDEMI COVID-19 DAN SOLIDARITAS

 


Dalam 2 tahun terakhir, Federasi SERBUK Indonesia membangun kerja sama dalam pengorganisasian pekerja di sektor kelistrikan. Bergabung dalam aktivitas ini adalah serikat pekerja sektor energi yang berafiliasi dengan Public Services International (PSI) Indonesia seperti Serikat Pekerja PT PLN, Persatuan Pegawai Indonesia Power, Pembangkit Jawa Bali, dan SPEE-FSPMI yanga berafiliasi dengan IndustrAll.

Pandemi Covid-19 telah menjadi badai yang menghantam sektor ini, selain privatisasi yang masuk ke dalam agenda pembahasan dalam Omnibus Law, di sana ada pembahasan Sub-kluster Energi Ketenagakistrikan. Sub-kluster ini mungkin tidak terlalu populer, dibanding kluster Ketenagakerjaan yang mendapatkan penolakan luas. Sub-kluster Energi Ketenagakistrikan dalam Omnibus Law, diyakini menjadi agenda mempercepat privatisasi listrik dan itu akan jadi kesengsaraan di masa mendatang.

Selain itu, Covid-19 telah menyebabkan para pekerja di sektor ini mengalami dampak yang signifikan. Di Sumatera Selatan, Pembangunan PLTU mengalami masalah sehingga pekerja dirumahkan tanpa upah. Demikian juga dengan kawan-kawan pekerja outsourcing di beberapa kota di Jawa Tengah. Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sebagai bagian dari aktivitas pengorganisasian pekerja sektor energi kelistrikan, SASK, Pusat Solidaritas Serikat Pekerja Finlandia, melalui PSI Energy Project untuk Indonesia berbagi solidaritas dan dukungan mereka kepada para pekerja yang terkena dampak COVID-19. Lebih dari 200 pekerja di sektor listrik yang merupakan anggota SERBUK Indonesia kehilangan pekerjaan dan penghasilan mereka karena COVID-19.

“Kami berterima kasih atas solidaritas ini,” kata Tajudin, Ketua Serikat Pekerja PT Guangdong Power Engineering Co. Ltd (SP PT GPEC) dari Muara Enim. Selain menghadapi dampak karena Covid-19, Tajudin dan kawan-kawan di PLTU Sumsel 1 juga sedang berjuang merebut hak-hak yang selama ini tidak dibayarkan, salah satunya status hubungan kerja PKWTT dan Upah Lembur yang bertahun-tahun tidak dibayarkan. Kawan-kawan anggota SP PT GPEC, merupakan pekerja konstruksi yang bekerja dalam proyek pembangunan pembangkit listrik di Muara Enim berbahan baku batu bara.