Setiap Tahun, Tahun Perjuangan

 
 
Waktu, sebagaimana yang para pekerja pahami, adalah uang, adalah hak, adalah nilai. Waktu menjelma pertukaran penting atas kebutuhan pangan sehari-hari, atas biaya sekolah, atas berbagai tanah, air, udara, serta energi yang semena-mena dikuasai segelintir dari orang-orang yang mengaku menguasai lebih dari yang lainnya. 

Maka detik yang memadat dalam menit, menggumpal dalam jam, membeku dalam hari, mengumpul dalam bulan, menerbitkan bulan, menahun, menjelma abad dan milenium tak lebih hanya usaha manusia menghadapi golongan yang menghisapnya, menindasnya. Setiap pergantian kemudian menjadi penabalan atas dunia yang tidak setara, yang memaksa orang bertahan dan merebut haknya, yang membuka mata, yang berjuang mati-matian dan tiada habisnya. 

Perjuangan adalah bahasa lain atas  kewajaran. Kehancuran dan keruntuhan membayang di atas ubun-ubun kepala. Menolak binasa adalah menggerakkan yang paling mungkin dari tubuh dan jiwa, menuju penundaan atas hidup yang melenyap, yang sirna. "Hidup yang layak, perlu dibela. Hidup bersama, harus dijaga," begitu kata WS Rendra suatu ketika. 

Dan pergantian waktu seperti tak pernah memberi arti lebih, kecuali pada mereka, yang masih percaya jutaan massa mampu bergandeng tangan bersama. Mengerti batasan masing-masing. Beriringan menggaris lengkung yang tak boleh dilewati. Menghadapi alam semesta yang Francis Bacon katakan, hanya dengan mematuhinya, kita bisa menaklukannya. 

Permenungan, dan belajar, dan berhitung, dan bergerak kemudian menjadi kewajaran yang lain. Keniscayaan berjuang adalah pengertian atas laku hidup. One Ok Rock, dalam The Beginning, merapal lirik, "They might call me crazy. For saying I'll fight until there is no more." Terjemahannya kurang lebih: mereka boleh menyebutku gila. Untuk mengatakan bahwa aku akan berjuang sampai tak ada lagi, sampai penghabisan. Sebab barangkali, segala perjuangan dan nama lain yang serupa, itu tak lebih adalah hal yang biasa-biasa saja. 

Jadi, segala resolusi yang telah tercanangkan, biarkan saja membentang. Biarkan saja berkelindan dengan pembuktian-pembuktian yang paling mungkin untuk dinyatakan. Sebab, setiap tahun, tahun perjuangan. Panjang umur atas segala hal yang menolak hancur begitu saja, yang ketika diperhatikan seksama, di tangannya nampak hari esok yang menyala-nyala. (Mh)