Hari Kedua Di Manila: Cerita Sukses Pengorganisasian Pekerja Konstruksi Global

Pada hari kedua (13/6) konferensi bertajuk “BWI Global Conference on the Belt and Road Initiative (BRI)” di Manila, SERBUK mendapatkan kesempatan mewakili regional Asia Pasifik untuk mempresentasikan terkait keberhasilan pengorganisasian PLTU Sumsel 1 sebagai bagian dari MNC China yang terintegarsi dalam Belt Road Initiative. 

Presentasi dimulai dengan penayangan video berdurasi 3 menit. Video tersebut memberikan gambaran umum mengenai perjuangan mengubah kondisi kerja serta tantangan yang dihadapi. Dua tantangan penting dalam perjuangan SERBUK adalah intervensi militer dan rasisme yang menjadi hambatan besar. Intervensi militer sangat nyata sebab PLTU dan tambang batu bara merupakan prioritas bisnis di Indonesia. Selain itu, Indonesia punya sejarah masa lalu yang kelam terkait relasi militer dalam bisnis dan politik di Indonesia. 

Cerita menarik juga datang dari Regional Afrika ketika dalam 3 tahun terakhir, mereka berhasil mengorganisir 22 serikat buruh dari 17 negera dan merekrut 81.656 anggota baru, meliputi 217 perusahaan MNC China. Keberhasilan lain ditandai dengan capaian penandatanganan 66 PKB dalam level lokal dan nasional.

Keberhasilan tersebut, salah satunya dicapai melalui 6 kali pemogokan di lokasi proyek konstruksi. 


Sekretaris Jenderal BWI Global Union Ambet Yuson menegaskan bahwa Jenewa mendukung resolusi semua afiliasi untuk mendesak perundingan di level global dalam memperbaiki kondisi kerja di investasi China melalui Gloal Frame Agreement (GFA). Peluang itu sangat terbuka sebab BWI sudah mulai melakukan komunikasi dengan induk perusahaan di China. 

SERBUK diundang dalam konferensi tersebut bersama delegasi Kamboja, Philipina, dan Korea Selatan mewakili afiliasi di Asia Pasifik. Perjuangan global dilakukan untuk menguatkan pekerja di level lokal. (Khi) 

Amandla!
Vamos!
Power to the people!