Silaturrahmi Pekerja Migran: Perjuangkan hak dan akses berbicara!

Minggu (7/8), bertempat di kantor North South Insiative (NSI) Petaling Jaya, Kuala Lumpur, digelar pertemuan silaturrahmi membahas potensi peningkatan pengorganisiran di pekerja migran. Putri dan Khamid, Pemantik dari NSI dan SERBUK mengarahkan jalannya diskusi dalam beberapa topik pembahasan. Perwakilan dalam pertemuan silaturrahmi ini dihadiri oleh NSI, SARBUMUSI, SERBUK Indonesia, SERANTAU, dan perwakilan yang lain. 

Marno, ketua SARBUMUSI di Kuala Lumpur mengatakan bahwa penting sekali bagi kita untuk memberikan akses pada pekerja migran yang ada di Malaysia untuk mendapat perlindungan atas haknya. "Kita membuka ruang pengaduan terhadap berbagai kasus atau permasalahan yang masuk untuk ditindaklanjuti," ujarnya. 


Mengenai platform yang penting untuk pengorganisiran, Husain sebagai Kordinator Departemen Media dan Propaganda SERBUK Indonesia mengulas mengenai cara kerja media yang memudahkan orang untuk mendapat informasi, tertarik untuk bergabung, dan berupaya melakukan komunikasi langsung. "Poinnya, orang misalnya mudah mengakses Facebook, nah ini yang kita optimalkan dalam menyediakan berbagai hal. Di postingan kita kan ada informasi, ada cerita, ada kabar capaian kemenangan, dan banyak yang lain. Dari sini kita bisa sedikit banyak memberikan pemahaman bahwa berserikat itu penting loh. Berorganisasi itu akan banyak membantu kita. Terutama di laman pesan facebook, kita juga bisa berkomunikasi secara langsung," jelas Husain. 


Lebih lanjut, berbagai temuan dan permasalahan yang terjadi di tiap organisasi kemudian diulas untuk saling direspon oleh masing-masing. Herman, Ketua SERANTAU menjelaskan bahwa ke depan, upaya-upaya yang lebih membangun bisa untuk terus dikembangkan agar banyak pekerja migran yang awalnya takut untuk bersuara bisa berani dan menemukan ruangnya. Senada dengan itu, Dwi, bendahara SERANTAU juga mengatakan, "Kita memang mengalami kendala yang terjadi di pekerja migran yang mengalami ketakutan untuk bersuara, bahkan untuk bercerita ke yang lain saja mereka takut. Nah, ini kita terus upayakan untuk bisa membuat mereka semakin nyaman dan tidak perlu takut untuk bercerita ke kita."

Meskipun bersifat santai dan cenderung sederhana, pertemuan silaturrahmi santai ini mengusulkan untuk bisa menyelenggarakan kegiatan kolaborasi bersama kedepannya. Setelahnya, acara pun ditutup dengan foto bersama. (Mh)