Zaenal Arifin: Membangun Hubungan Industrial yang Setara dan Berkeadilan adalah Kunci! #KampanyeSERBUKPTBMJday

Sepanjang 4 hari, sejak 31 Agustus - 3 September 2022, saya berkesempatan mendampingi Brother Apolinar Tolentino, Representasi BWI Asia Pasifik, yang hadir dari Kantor BWI di Kuala Lumpur. Sebagai bagian dari Komite Eksekutif Federasi SERBUK Indonesia, saya terlibat dalam berbagai pertemuan dan diskusi, termasuk ketika tim BWI bertemu dengan Manajemen PT Bukit Muria Jaya pada 2 September 2022. 

BWI atau Building and Woodworkers’ International Global Union, merupakan Federasi Serikat Global yang anggota berasal dari serikat pekerja yang bebas dan demokratis dengan anggota di sektor bangunan, bahan bangunan, kayu, kehutanan, dan rantai pasoknya. Anggotanya 351 serikat pekerja yang mewakili sekitar 12 juta anggota di 127 negara. Markas Besarnya berada di Jenewa, Swiss. Kantor Regional dan Kantor Proyek berlokasi di Panama, Malaysia, Afrika Selatan, India, Burkina Faso, Chili, Kenya, Rusia, Peru, dan Brazil.

Sebagai Representasi Asia Pasifik, Brother Apolinar tentu saja memiliki pengalaman bertemu berbagai serikat pekerja afiliasi dari berbagai negara, baik di Asia maupun belahan dunia lainnya. Pengalaman tersebut, menjadikannya memiliki perspektif yang tajam terkait kondisi kerja hingga urusan politik perburuhan di berbagai negara. Tapi, dalam pandangannya, sebelum kita melihat secara lebih luas masalah di berbagai belahan dunia, terpenting bagi kita adalah membangun serikat buruh yang kuat di tempat kerja kita. Menurutnya, dua kunci sukses adalah dengan terus berjuang sesuai aspirasi anggota dan menambah keanggotaan di tempat kerja. “Untuk perusahaan dengan keanggotaan seperti SERBUK PT BMJ yang sudah mencapai 90%, tentu saja dengan meningkatkan partisipasi dan kontribsi anggota,” ujar Brother Apolinar dalam diskusi kecil di Sekretariat SERBUK Indonesia. 

Selain itu, perjuangan serikat pekerja memiliki perspektif masa depan. “Serikat pekerja adalah masa depan kaum pekerja,” tegasnya. Dalam pandangannya, hanya dengan membangun serikat pekerja, kepentingan pekerja akan terwadahi. Masa depan pekerja, keluarga, dan lingkungannya akan menjadi bagian penting dari perjuangan serikat pekerja. Untuk itu, menurutnya, seorang pemimpin serikat pekerja harus mampu menggugah kesadaran anggota untuk terus berjuang bersama dengan pengurus. Menggugah kesadaran anggota, pada gilirannya akan memajukan peran serikat pekerja dengan dukungan penuh anggota.

Dalam pertemuan dengan Manajemen PT BMJ pada 2 September 2022, Brother Apolinar juga menyinggung permasalahan iuran serikat pekerja, termasuk masalah yang sedang dihadapi oleh SERBUK PT BMJ. Menanggapi hal tersebut, Manajemen PT BMJ  menyebutkan bahwa masalah tersebut menjadi PR yang akan diselesaikan pada periode kepengurusan yang baru. Manajemen PT BMJ berharap, dengan membangun sinergi antara serikat pekerja dan perusahaan dan dukungan afiliasi SERBUK serta BWI, harapannya berbagai masalah bisa diatasi. 

Selain membahas isu-isu terkait pekerja, PKB, dan berbagai konvensi ILO, dalam pertemuan antara BWI dengan Manajemen PT BMJ juga membahas K3 sebagai isu yang penting. Menurut Brother Apolinar, sebagai perusahaan kelas dunia, PT BMJ telah mendukung deklarasi K3 yang dicanangkan oleh BWI. Saat ini ILO telah mengadopsi deklarasi K3 tersebut. Tentu saja, ini akan menjadi bekal bagi kita untuk terus membangun hubungan industrial yang lebih baik di masa depan.

Hubungan industrial yang setara dan berkeadilan merupakan kunci bagi kita untuk menempatkan diri dalam posisi yang tepat dengan terus memperbaiki kondisi kerja. Dan kunci untuk membangun relasi yang setara, tentu saja dengan terus meningkatkan kapasitas pekerja yang menjadi anggota serikat pekerja. Tanpa itu, kesejahteraan bersama, hanya akan menjadi mimpi belaka. Eureka!


#KampanyeSERBUKPTBMJday adalah ruang kampanye dari calon ketua SBA SERBUK PT PMJ menuju tanggal pemilihan pada tanggal 20 September nanti. Setiap calon ketua SBA bisa menggunakan media sosial SERBUK untuk kampanye mereka. Ayo, semangat!