SPLY Rutinkan Konsolidasi dan Pendidikan untuk Tingkatkan Kapasitas Serikat Pekerja

Bangunan klasik dan sederhana berasitektur khas jawa menjadi latar tempat pertemuan sore itu. Beberapa pekerja terlihat masih mengenakan seragam setelah pulang dari kerja shift untuk menghadiri pertemuan. Teduh pepohonan dan hidangan teh hangat melengkapi suasana Federasi SERBUK Indonesia Jateng-DIY yang menggelar konsolidasi rencana pendidikan untuk pengurus SBA Serikat Pekerja Listrik Area Yogyakarta (SPLY) pada Jum’at, 15 September 2023. 

Pertemuan dan pendidikan ini bersifat rutin, satu bulan sekali, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas pengurus SPLY, yang menjadi Serikat Buruh Anggota Federasi SERBUK sejak tiga bulan lalu. Acara yang berlangsung sepanjang sore ini membedah tema Peran Serikat Buruh sebagai Wadah Perjuangan dan Perlindungan Hak-Hak Buruh. 


Muhammad Husain Maulana, Koordinator Departemen Media dan Propaganda SERBUK menjadi fasilitator kegiatan hari ini, ia memfasilitasi forum agar bisa berjalan dinamis dan produktif. Ada harapan besar dari kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan seperti ini, sebab tanpa massa yang terdidik organisasi akan sulit berkembang dan meluas. “Kita telah menjadi saksi banyak organisasi yang lahir dan sekilas kemudian meredup dan mati, salah satu sebab pokoknya adalah luput menjadikan pendidikan sebagai tulang punggungnya” terang Husain di sela-sela memfasilitasi diskusi. 

Pertemuan berlangsung dengan khidmat. Pembahasan dan usulan diutarakan demi peningkatan kondisi serikat pekerja yang lebih aktif dan berkembang. “Kondisi serikat pekerja kita penting untuk terus ditingkatkan kapasitas dan pendidikannya agar ke depan bisa semakin tangguh menghadapi kasus dan berbagai masalah yang berpotensi terjadi,” ujar Muflih, Sekretaris SPLY. 

Satu bulan dari hari ini, Federasi SERBUK Indonesia akan kembali lagi menyelenggarakan kegiatan yang sama untuk pengurus SPLY, jika hari ini mengambil tempat di lereng Merapi Sleman, bulan depan, mungkin, akan diselenggarakan di tepi segara kidul, sembari menjemput senja. Tentu dengan semangat perjuangan yang pantang tenggelam di dalamnya.