Buruh dan Mahasiswa Yogyakarta Kampanyekan K3 dalam Peringatan IWMD

 


Yogyakarta – Dalam rangka memperingati hari International Workers Memorial Day’s (IWMD) yang jatuh pada tanggal 28 april. Serikat Buruh Konstruksi Indonesia (SBKI) Jogja yang berafiliasi dengan Serikat Buruh Kerakyatan (SERBUK) Indonesia bersama beberapa Mahasiswa melakukan aksi peringatan di kawasan Tugu Yogyakarta.

“Kita melakukan aksi sederhana dengan membagikan sticker dan poster, agar masyarakat luas tahu bahwa hari ini adalah peringatan untuk para buruh yang meninggal di tempat kerjanya” ungkap Wahyu salah satu mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Jogja.

Lebih jauh lagi ia memaparkan data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), bahwa rata-rata 1 buruh meregang nyawa setiap 6 jam. Tahun lalu, terjadi 2.375  dari total 105. 182 kecelakaan kerja yang berakibat hilangnya penggerak roda perekonomian tersebut. Padahal, data ini belum mencakup pekerja informal dan pekerja formal yang tidak tercatat pada BPJS Ketenagakerjaan.

Menurutnya, bagaimana bisa tercipta kesejahteraan untuk para buruh jika buruh tersebut pergi ke pabrik untuk ‘beruji nyali’ berhadapan dengan mesin yang tanpa pengaman, Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak tersedia, dan hal-hal lainnya di pabrik yang mengakibatkan buruh mengalami kecelakaan kerja.

“Peringatan ini selain untuk mengenang buruh yang meninggal, juga dimaksudkan untuk  mendesak pemerintah dan para pengusaha agar lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja(K3) bagi para buruh” ujar Husen, koordinator SERBUK Jogja.

Perlindungan terhadap para buruh perihal K3 ini sangat memprihatinkan. Hanya terdapat satu Undang-Undang saja, yaitu UU No.1 Tahun 1970. Yang mana UU tersebut sudah sangat kadaluarsa dan tidak relevan lagi pada saat ini. Karena dalam UU tersebut pemberian sanksi denda kepada para pengusaha atau perusahaan yang tidak memenuhi K3 hanya diberikan denda sebesar Rp. 100.000,- saja. Lemahnya pengawasan K3 di pabrik juga sangat berdampak pada kondisi lingkungan kerja yang mengancam keselamatan dan kesehatan kerja para buruh. Setiap tahun pemerintah selalu berdalih kurangnya tenaga di bidang pengawasan K3.

Aksi peringatan IWMD hari itu ditutup dengan mengajak beberapa pejalan untuk ikut berfoto dan bersolidaritas pada usaha mengenang dan memperjuangkan kecelakaan kerja di pabrik agar tak terulang lagi.