“MAY DAY PERTAMA SI KIRMAN DAN 8 JAM KERJA”

 


Karawang – Kirman, Ketua SBA SERBUK PT. SICP pertamakali ikut dalam aksi May Day di tahun 2016, aksi  di Ibukota tepatnya di Depan Istana lalu bergerak menuju stadion Gelora Bung Karno.

May Day menurutnya adalah hari perayaan kaum buruh terbebas dari aktvitas kerja sehari-hari. Pada hari itu pula euforia kemerdekaan bagi kaum buruh untuk menunjukan aspirasi dan pemikirannya. Serta menggelorakan perlawanan terhadap segala sesuatu yang membelenggu ruang gerak perjuangan kaum buruh.

Belenggu itu contohnya kebijakan pemerintah yang sanggat menyengsarakan rakyatnya seperti PP 78/2015, sistem kerja kontrak outsourcing, union busting dll.

Dalam aksi May Day 2016 sungguh masih terlihat bagaimana tentara dan polisi masih mengintervensi aksi yang dilakukab oleh para buruh. Mereka menghadang dan menghalangi aksi buruh.

Ini sangat mengecewakan sebab di hari perayaan kaum buruh lagi-lagi diintervensi pemerintah terhadap rakyatnya sangatlah kentara dengan tidak memberi ruang kebebasan kepada rakyatnya untuk menentukan tempat aksi.

Semangat kelahiran May Day juga merfleksikan hasil 8 jam kerja. Sekarang kita bisa bekerja 8 jam dalam satu hari. Meskipun masih ada pemaksaan untuk bekerja lebih dari 8 jam yang sangat melelahkan yang mana para pekerja di tuntut harus memenuhi kuota hasil produksi atau target yang di tentukan oleh para pengusahanya. Menurutnya, idealnya para pekerja bekerja sesuai dengan kemampuan/ daya tahan tubuhnya saja dan tidak boleh lebih.


#MayDay2017

Rebut kembali 8 jam kerja agar kita bahagia!