PERJUANGAN MENUJU UPAH LAYAK SEKTOR PULP DAN KERTAS DI INDONESIA

 


Karawang – Dalam beberapa tahun terakhir, Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia (FSP2KI) mempopulerkan slogan UPAH BAIK KERJA BAIK. Slogan ini, mengajak seluruh anggota untuk terlibat dalam perjuangan memenangkan upah layak di sektor pulp dan kertas.

Apa saja pertimbangan yang melatar belakangi perjuangan itu ? Salah satunya adalah perkembangan industri di sektor ini yang sangat pesat.

Industri pulp dan kertas Indonesia dimulai dengan didirikannya pabrik Padalarang pada 1923 dan Leces pada 1939. Kapasitas produksi pada kala itu 10 ton /hari atau 3000 ton /tahun. Pada 1970-an pemerintah mulai mengembangkan industri perkayuan setelah mengembangkan industri migas. Terdapat tujuh pabrik pulp dan kertas, semuanya milik negara. Kapasitas produksi kertas pada kala itu 50.000 ton /tahun. Pada dekade yang sama swasta mulai masuk dalam industri ini.

Jika pada 1930 dibutuhkan waktu setahun untuk memproduksi 8000 ton kertas, kini hanya membutuhkan kurang dari lima jam untuk memproduksi jumlah yang sama. Jika pada 1988 dibutuhkan setahun untuk menghasilkan 1.200.000 ton kertas, kini hanya membutuhkan kurang-lebih empat minggu untuk memproduksi jumlah yang sama.

Permintaan pasar internasional saat ini 349 juta ton /tahun dan diperkirakan akan terus meningkat. Konsumsi kertas /kapita /tahun di Indonesia hanya 36,2 kg. Angka ini kecil dibanding Amerika Serikat 324 kg, Belgia 295 kg, Denmark 270 kg, Kanada 250 kg, Jepang 242 kg, Singapura 180 kg, Korea 160 kg, dan Malaysia 106 kg.

Indonesia memiliki keunggulan komparatif dengan iklim tropis yang membuat pengembangan hutan tanaman industri bisa dipanen dalam lima tahun, lebih cepat tujuh kali lipat dari Hutan Tanaman Industri di negara-negara Skandinavia. Upah buruh di Indonesia lebih murah ketimbang negara-negara tetangganya. Upah harian minimum di Indonesia berkisar 2,95-5,38 USD. Lebih kecil dari Filipina (9,72-10,60 USD), Malaysia (9,81 USD), Thailand (9,45-10 USD).

Upah buruh Indonesia juga paling murah di antara 10 produsen pulp dan kertas terbesar dunia. Upah harian buruh produsen-produsen pulp dan kertas terbesar di Asia misalnya, Tiongkok (4,00-7,90 USD), Korea Selatan (31,8 USD), dan Jepang (65,78-85,36 USD). Belum lagi penerapan hukum di Indonesia yang longgar sehingga pengusaha dapat memanfaatkan celah-celahnya untuk keuntungan bisnis.