Asfinawati: “LBH Jakarta dan YLBHI akan tetap ada untuk masa depan demokrasi di Indonesia”

 


Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melakukan seremonial untuk membuka kembali pelayanan bantuan hukum untuk masyarakat miskin. Pembukaan tersebut, menandai secara resmi beroperasinya kembali pelayanan kantor paska mengalami penutupan dan beberapa upaya perbaikan atas kerusakan fisik yang terjadi.

Gedung yang berlokasi di Jalan Diponegoro tersebut, sempat ditutup dalam beberapa hari sejak 19 September 2017. Rosid, staff kantor LBH Jakarta menjelaskan bahwa pelayanan sempat terhenti beberapa hari karena kerusakan serius yang dialami gedung. “Paska penyerangan pada 18 September 2017 kantor memang ditutup dan tidak melayani klien,” ujar Rosid. Penyerangan tersebut terjadi akibat adanya berita bohong yang tersebar di tengah masyarakat mengenai adanya rapat di dalam gedung yang berkaitan dengan “kebangkitan” Partai Komunis Indonesia (PKI). Atas hal tersebut, Alghiffari Aqsha –Direktur LBH Jakarta—menjelaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan hanya berita bohong yang dipelintir oleh sekelompok orang untuk memperkeruh suasana. “Pada 17 September 2017 memang ada rencana kegiatan ilmiah berupa seminar pelurusan sejarah 1965, tetapi kegiatan tidak dapat diselengarakan karena aparat kepolisian melarangnya,” ujar Alghif. Menurutnya, pelarangan tersebut merupakan insiden buruk bagi upaya membangun budaya demokrasi paska reformasi 1998.

Dampak dari pelarangan tersebut, menimbulkan solidaritas dari berbagai kalangan yang kemudian mengelar acara bertajuk ‘AsikAsikAksi’. Kegiatan yang berisi kegiatan seni puisi dan musik tersebut kemudian dibubarkan oleh massa aksi yang datang mengepung gedung LBH Jakarta / YLBHI. Kedatangan massa aksi tersebut, akibat dipicu berita hoax yang menyatakan bahwa di dalam gedung berlangsung sebuah acara yang berisi pemujaan dan upaya membangkitkan kembali PKI. Massa aksi yang tidak terkendali dan terlanjur tersulut berita bohong kemudian melakukan pelemparan batu yang membuat sebagian kaca gedung mengalami kerusakan.

‘Keberpihakan pada akal sehat dan perjuangan rakyat’

Pada acara pembukaan kembali pelayanan kantor tersebut, Alghiffari dan Asfinawati hadir memberikan sambutan dan ucapan terima kasih. Dalam sambutannya, Asfinawati selaku Ketua Umum YLBHI menegaskan bahwa acara ini murni bentuk kepedulian klien dan jaringan LBH Jakarta / YLBHI terhadap masa depan lembaga ini. “Kehadiran kawan-kawan di halaman gedung ini, bukan saja bentuk kepedulian terhadap LBH Jakarta / YLBHI, tetapi juga menjadi penanda penting bagi tetap lahirnya akal sehat dan kecintaan kita pada perjuangan rakyat,” tegas Asfinawati.

Alghiffari menegaskan bahwa LBH Jakarta dan YLBHI merupakan lembaga yang akan selalu menjadikan dirinya sebagai lokomotif perubahan dan mendorong tetap bertahannya demokrasi di negeri ini. Hal tersebut sangat penting ketika dikaitkan dengan situasi politik yang sangat memanas terutama ketika dikaitkan dengan politik pemilihan dan tahun politik. “Situasi di negeri ini semakin memanas karena adanya kompetisi dan pemilu di tahun mendatang. Berbagai kejadian yang menimpa LBH Jakarta dan YLBHI tak lepas dari faktor eksternal tersebut,” ujar Aghif.

Pembukaan kembali pelayanan kantor juga ditandani dengan pelaporan donasi yang digalang berbagai pihak untuk memperbaiki gedung. Donasi yang dilakukan oleh jaringan dan klien tersebut berhasil menggalang sejumlah dana untuk biaya perbaikan kantor yang rusak. Alghif menegaskan bahwa dana yang terkumpul masih akan terus bertambah sebab berbagai lembaga masih melakukan pengumpulan dana. “Serikat Buruh, mahasiswa, jaringan dan klien LBH Jakarta dan YLBHI melakukan inisiasi untuk mengumpulkan dana sebagai biaya perbaikan kantor. Ini merupakan wujud solidaritas yang menggembirakan,” ujar Alghif.

Berkaitan dengan penggalangan dana, Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (SERBUK) Indonesia juga mengadakan penggalangan dana untuk mendukung perbaikan kantor LBH Jakarta dan YLBHI. Dicky Kastanya –Bendahara Umum SERBUK Indonesia—menjelaskan bahwa anggota di berbagai pabrik sedang melakukan penggalangan dana dan akan didonasikan untuk perbaikan gedung. “Kami berupaya terlibat dalam berbagai kegiatan untuk mendukung LBH Jakarta dan YLBHI. Upaya ini merupakan bentuk solidaritas dan dukungan nyata dari buruh untuk menegaskan bahwa LBH Jakarta dan YLBHI merupakan bagian penting dari perjuangan buruh secara umum,” jelasnya.

Acara yang ditutup secara simbolis dengan pelepasan burung merpati tersebut menandakan dibukanya kantor dan memberikan makna bahwa demokrasi harus ditegakkan dan dijaga dari berbagai upaya yang hendak merusaknya. Demokrasi adalah jalan panjang perjuangan rakyat yang harus dijaga dan dirawat. Tidak boleh ada lagi kekerasan atas nama apapun menghalangi tumbuh lahirnya demokrasi.


Semua sayang LBH Jakarta dan YLBHI.