ALAM RAYA SEKOLAHKU!

 


Sisi lain pendidikan Supply Chain SERBUK Indonesia

Bertempat di Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang, pendidikan Supply Chain SERBUK Indonesia dilaksanakan di Sisi selatan Gunung Sangga Buana yang berketinggian 4236 kaki. Perjalanan menggunakan motor dari Karawang membutuhkan waktu satu jam. Medannya cukup sulit karena hujan dan jalanan yang becek. Pepohonan di sepanjang jalanan dan sungai yang mengalir tepat di bawah saung untuk pelatihan, menjadi pemandangan yang menyegarkan semua peserta.

“Hawanya dingin, Kang. Ngopi dulu,” ujar Kerly yang harus berjibaku mengendalikan mobilnya mengangkut logistik. Mobil mengalami kesulitan lebih besar karena medan yang mendaki dan jalanan yang sempit. Celoteh Kerly disambut Kopral, pesertadari Indramayu yang hanya sempat tidur di sekretariat selama 1 jam saya. “Kopi hitam tanpa gula, agar hidup semakin pahit, celetuk Kopral yang kontan disambut ledakan tawa kawan lainnya.”

Departemen Pendidikan SERBUK Indonesia Happy Widiamoko menyatakan bahwa pendidikan memegang kendali penting bagi masa depan serikat, salah satunya mengenai rantai pasokan ini. Rantai pasokan mengajarkan pada buruh bahwa semua bagian di tempat kerja kita adalah medan perang yang tidak mudah. “Sekelompok manusia tanpa pendidikan hanya akan jadi gerombolan,” ujar Happy menyitir kata-kata Chico Mendez tokoh Serikat Petani Hutan Amazon dalam film The Burning Season yang fenomenal itu.

Suara kumbang hutan dengan nada yang terus berulang ritmis ikut mewarnai suasana. Pendidikan masih saja berjalan aktif dan khidmat. Sesekali pertanyaan terlontar dan yang lain menanggapi. Diskusinya hidup sekali. Sementara itu, seluruh handphone tidak ada satupun mendapatkan sinyal. Salah seorang kawan menyamakannya dengan padepokan pendekar zaman dahulu: sebuah pencarian ilmu sejati. “Mungkin inilah yang membuat Wiro Sableng menjadi cepet pinter ya? Fokus belajar dan gak mainan hape,” celoteh Sudikin salah satu pesertadari SBA Fuji Seat Indonesia.

Keakraban kemudian menjalin keseluruhan rangkaian agenda. Semua yang berkumpul seperti saudara jauh yang lama tak dipertemukan. Ada kerinduan yang menemukan pulangnya. Ada tawa dan cerita yang selalu saja menarik untuk dibagi bersama. Barangkali tepat sekali apa yang digambarkan Maxim Gorky dalam penggalan novel Ibunda, “Sahabat, alangkah indahnya kalau orang tahu ada api yang dinyalakan buat semua orang dan waktunya akan tiba ketika semua orang akan menyadari dan berpaling kepada arah api itu dengan seluruh hatinya!”.

Titik api yang telah nyala, akan dijaga seperti kita memegang prinsip perjuangan. Maju jaya pendidikan serikat buruh!