PENDIDIKAN SUPPLY CHAIN: TEMUKAN ALTERNATIF–ALTERNATIF ADVOKASI SERIKAT BURUH

 


“Ada banyak cara buruh berjuang, salah satunya dengan advokasi alternatif, termasuk di dalamnya adalah dengan memakai strategi memetakan Supply Chain atau rantai pasok hubungan industri,” Jelas Ferdian dalam materi pengantar tentang Supply Chain atau rantai pasokan.

Sebanyak 35 orang peserta yang berasal dari Serikat Buruh Anggota (SBA) dari berbagai wilayah yang ada di Jawa Barat, Banten, Jogjakarta, dan Sumatera Selatan hadir dalam pendidikan tersebut. Peserta untuk belajar pemahaman baru mengenai rantai pasokan di tempat kerjanya. Mereka mengatakan bahwa serikat buruh harus mengerti tentang bagaimana barang yang diproduksi, bahan baku berasal dari mana dan di mana akhirnya akan menuju.

Kami jadi tahu rangkaian produksi di tempat kerja, kondisi ini memudahkan kami melakukan pemetaan kekuatan serikat di tempat kerja,” kata Farid peserta dari SERBUK Indonesia wilayah Sumatera Selatan.

Kunci terpenting dari pemahaman mengenai rantai pasokan adalah kemampuan buruh untuk melakukan investigasi mendalam untuk memahami seluruh jalur distribusi dan kemudian merumuskan aksi yang tepat bagi serikat buruhnya.

Pengorganisasian harus dirumuskan secara fokus pada lini yang paling tepat dan memiliki dampak yang paling mematikan sebagai bagian memutuskan strategi dalam berjuang untuk memperjuangkan tuntutan. “Ada bagian-bagian vital dalam mata rantai produksi, itu kunci yang harus terus kita asah untuk mengetahuinya,” kata Ferdian lebih lanjut.

Contoh paling mudah adalah memahami alur produksi sebuah produksi barang. Sejak awal perusahaan sudah membutuhkan pasokan dari perusahaan lain, ini menunjukkan bahwa kunci rantai pasokan bukan hanya di tempat kerja lain. Pabrik lain itu ada di dekat kita atau justru berasal dari negara lain yang sangat jauh. Demikian pula proses lain dalam alur produksi memerlukan pemahaman utuh dari serikat buruh untuk memahami alur produksinya. Ketika berkaitan dengan jalur distribusi dan pemasaran, kita juga melihat faktor penting lainnya yakni konsumen.

“Siapa yang menjadi konsumen utama produk dari pabrik kita, memegang kunci tak kalah penting dari pemahaman rantai ini,” ujarRizki dari SBA Fuji Seat Indonesia.

Melalui sesi refleksi di akhir pendidikan, peserta memberikan kesimpulan terkait proses belajar dan juga mengenai harapan sesudah belajar mengenai supply chain. “Dengan pendidikan Supply Chain ini kita jadi mengetahui banyak hal, diantaranya adalah kita jadi seperti menyiapkan strategi perang terbaik dalam usaha sistematis kita. Serikat buruh, adalah pemain inti dalam semua rantai tersebut,” jelas Asep peserta dari pabrik semen di Karawang menegaskan.