DIRGAHAYU ke-19 Serikat Pekerja Bank Permata

 


Tawangmanggu (15/8) sebanyak 120 anggota hadir dari seluruh cabang Bank Permata se-Indonesia untuk dalam rangka peringatan terbentuknya serikat pekerja yang ke-19. Rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari ini juga sebagai agenda musyawarah nasional Serikat Pekerja Bank Permata (SPBP).

Sambutan dari Jefri Oktorianus selaku Ketua Serikat baru yang terpilih mengintruksikan pada seluruh anggotanya untuk terus menguatkan diri dalam berserikat. Karena dengan kuatnya Serikat, maka Pengusaha tidak akan bertindak sewenang-wenang “Kita harus peringatkan Pengusaha agar tidak bertindak semena-mena pada pekerjanya, karena pekerja pun bisa berlaku yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.” Tegas Ketua SPBP.

Khamid Istakhori, selaku Ketua Departemen Pengembangan Organisasi DEN-KPBI mewakili Ilhamsyah selaku Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) yang diundang dalam acara ini menyampaikan orasi solidaritasnya. “SPBP tidak akan sendiri, persoalan buruh di satu tempat adalah persoalan buruh di tempat yang lain juga, SPBP tidak akan berjuang sendirian, akan ada serikat lain yang bersolidaritas, SERBUK dan KPBI akan bersolidaritas dan melakukan itu.” Ujarnya. Lebih lanjut lagi, Khamid juga mengatakan bahwa pekerja kerah putih yang bekerja di kantor juga sama dengan pekerja kerah biru yang bekerja di pabrik, pekerja tidak bisa lepas dari masalah. Sehingga persatuan, kekompakan, dan keyakinan pada perjuangan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan bersama.

Bram, salah satu anggota SPBP yang mengikuti acara ini mengungkapkan bahwa peringatan terbentuknya Serikat yang ke-19 tahun ini menjadi penting sebagai penguatan semangat anggota dengan kepemimpinan baru dan keberlanjutan regenerasi dalam serikat ini.

Acara ditutup dengan hiburan berupa pentas seni dari anggota SPBP dan undangan. Mewakili SERBUK Indonesia, Ridlo Sorak berkolaborasi dengan Husein Maulana membawakan beberapa lagu dan puisi dalam acara penutupan ini.

Teater yang disuguhkan oleh anggota SPBP menjadi pamungkas. Pertunjukan teater yang digelar sebagai pengantar pesan kepada semua yang hadir dalam acara ini untuk saling menguatkan dalam perjuangan dan mengisi kehidupan kita dengan kebijaksanaan.