RASISME YANG MELULUHLANTAKKAN BANGUNAN SOLIDARITAS!

 


Mungkinkah serikat buruh yang “mengaku” menjalankan semua kebijakannya berdasarkan solidaritas dan internasionalisme, tapi pada saat yang bersamaan melakukan tindakan rasis?

Kemarin di Malaysia, menjadi berita panas, ketika pemerintah mensweeping pekerja migran tak berdokumen dan memperlakukannya dengan buruk. Serikat-serikat dan kelompok HAM yang memperjuangkannya mendapatkan serangan bertubi-tubi. Seolah, atas nama “kecintaan pada negeri”, kemuliaan sebagai bangsa, lalu membenarkan tindakan pemerintah yang semena-mena? Padahal, titik protes yang dilakukan adalah menolak perlakuan buruk terhadap pekerja migran yang tertangkap,memenjarakan, dan tidak memberikan akses kesehatan dalam situasi pandemi. Tapi, semua hal tak masuk dalam pertimbangan kemanusiaan. Pokoknya USIR!

Lalu, dalam kasus TKA China di Indonesia juga sama. Setiap menyebut TKA China selalu diucapkan dengan muka kebencian dan perasaan permusuhan yang keras. Tanpa pernah mau mengerti, bahwa TKA China tersebut juga sebenarnya bisa saja dalam kondisi yang sama: mereka juga mungkin korban perdagangan manusia, dipaksa menandatanganai kontrak2 yang tak mereka kehendaki, dan banyak dari mereka, tak menerima upah secara langsung karena upahnya langsung ditransfer ke keluarga di China. Sementara, konvensi mengatur hal yang berbeda.

Apa yang terjadi di Halmahera Tengah juga menunjukkan situasi yang selama ini tidak kita duga, ketika TKA China melakukan aksi karena jam kerja panjang, kebutuhan istirahat, upah, dll. Dalam situasi seperti itu, seharusnya kita mengenyampingkan perasaan kebencian kita dan bergegas memberikan dukungan (apalagi kalau kita serikat buruh). Tapi, yang dominan terjadi juga komentar rasis!

Ini, tentu saja menjadi tugas berat serikat buruh dan pimpinan serikat buruh untuk mendidik anggotanya. Tapi, bagaimana mau mendidik kalau pemimpinnya juga rasis?

Jadi ingat peryataan politik Pramoedya Ananta Toer, rasisme adalah pemahaman yang menolak sekelompok orang berdasarkan ras yang berbeda. Dengan kata lain, ia memiliki kelainan atau perbedaan daripada umumnya.


KENAPA RASISME MENJADI JALAN YANG DIPILIH?

SEDANGKAN RASISME ADALAH AWAL KERUSUHAN DI BERBAGAI BELAHAN BUMI!