Berjuang Hari ini Memang Melelahkan, tapi akan Terbayar di Masa Depan!

 


“Saya korban PHK Sepihak!” kata Kuswoyo membuka ceritanya. Baginya, PHK Sepihak ini sangat menyakitkan. Perusahaan yang bergerak dalam produksi gerinda, mata bor, dan alat-alat pendukung konstruksi tersebut, menyatakan kesulitan bahan baku dan memPHK Sepihak para pekerjanya. Tanpa kompensasi, tanpa proses sesuai regulasi, dan berlangsung begitu cepat. Situasi pandemi menjadikan perusahaan mengambil kesempatan memPHK Sepihak pekerja dan lepas tanggung jawab dan tidak membayarkan pesangon.

Perkenalannya dengan Serikat pekerja pada akhir 2019, menyadarkannya pada hak-hak yang telah lama dirampas perusahaan. Selain status hubungan kerja kontrak, upah di bawah UMK Kota Semarang, dan pelanggaran-pelanggaran lainnya. “Ketika kami membentuk serikat pekerja, perusahaan khawatir karena berbagai manipulasi yang selama ini dilakukan akan terbongkar,” ujar Woyo, sapaan akrab Kuswoyo.

Selama bekerja di perusahaan, Woyo sebenarnya sudah merasakan ketidaknyamanan akibat kondisi kerja yang buruk. Selain status hubungan kerja yang masih kontrak, perusahaan juga mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerja. “Tempat kerja kami tidak aman dan nyaman, kami bekerja tanpa alat pelindung diri,” katanya menjelaskan.

Berserikat, membuatnya tahu banyak hal. Salah satunya menjadi lebih paham tentang hak-hak dasar pekerja dan mengetahui bagaimana cara melakukan advokasi untuk membela anggota. Tapi, menurutnya, berserikat juga seperti berlayar melawan badai. Tidak mudah dan banyak ancaman. “Saya sebenarnya sudah diPHK sejak terbentuk serikat pekerja. Perusahaan beralasan kontrak kerja saya habis dan tidak diperpanjang,” jelasnya. Meskipun, Woyo sangat tahu bahwa dia diPHK karena menjadi ketua Serikat pekerja, kontrak kerja yang habis, hanya dijadikan alasan semu saja.

Tetapi, meskipun sekarang dirinya terPHK, Woyo tetap bersemangat melakukan pembelaan. -mengajukan perlawanan atas PHK tersebut. Dia berkeyakinan, bahwa perjuangan yang sedang dilakukannya berat, apalagi harus bertahan dalam situasi pendemi seperti saat ini. Tekadnya sudah kuat, bahwa perjuangan harus terus lakukan. Organisasi harus terus dibangun. Pekerja muda itu, seperti tunas-tunas baru yang terus tumbuh, menggantikan ranting-ranting patah. “Kita harus kuat dan terus berjuang,”ujar Woyo.

Selamat merayakan #IYD2020, Kaum pekerja muda bersatulah! Amandla!


Kuswoyo (26)

Pekerja PT Jaykay Files Indonesia, perusahaan dari India

Ketua Serikat Pekerja PT Jaykay Files Indonesia.