Bagi buruh,ketidakpastian kerja seperti “hantu” yang selalu mengganggu hidupnya. Ketidakpastian kerja menjadikan mereka tidak punya masa depan, tidak bisa bekerja secara layak, dan menjadikan kesempatan untuk bekerja secara permanen hilang.
Bagi Adi, yang mulai mengenai serikat pekerja sejak 2019, kepastian kerja merupakan harapan yang tidak bisa ditawar lagi.”Status kerja kontrak dan outsourcing membuat para pekerja muda tidak nyaman dan aman. Kondisi ini, pada akhirnya menghambat mereka untuk bergabung dengan serikat pekerja,” kata Adi.
Pada 2019, Adi yang terpilih sebagai Ketua Serikat pekerja di perusahaan, mengungkapkan bahwa salah satu perjuangannya dengan Serikat Buruh adalah untuk membuat perjanjian kerja bersama (PKB) yang akan melindungi dan memberikan kepastian kerja. “Perjuangan saat ini, kami fokus untuk merundingkan PKB,” ujarnya. Menurutnya, PKB akan memberikan perlindungan yang lebih kuat kepada para pekerja.
Di tengah situasi pandemi covid-19 ini, Adi menginisiasi sebuah gerakan solidaritas antar sesama buruh. Bersama dengan pengurus dan para anggotanya., mereka memberikan bantuan kemanusiaan kepada pekerja yang dirumahkan dan upahnya dipotong oleh perusahaan.
“Aksi solidaritas ini, merupakan wujud bahwa kami senasib dan sama dalam perjuangan,” ujar Adi. Selain itu, aksi solidaritas ini juga menjadi bentuk protes kepada pemerintah yang memaksakan pengesahan Omnibus Lawa RUU Cipta Kerja. Menurutnya, Pemerintah seharusnya fokus pada penanganan pandemi, bukan memaksakan kehendak untuk pengesahan omnibus Law. “Fokus pada penanganan virus, bukan mamaksakan Omnibus!” kata Adi.
Terkait dengan peringatan #IYD2020 yang diserukan oleh BWI Global Union, Adi mengajak kaum pekerja muda untuk bersatu dan membangun serikat yang kuat. Menurutnya, hanya dengan serikat pekerja yang kuat mengakar di hati anggota, akan memudahkan perjuangan pekerja, termasuk pekerja muda. Ancaman saat ini jelas, pandemi Covid-19 dan resesi global yang akan memperburuk situasi.
“IYD 2020 adalah momentum agarpekerja muda merasakan satu nasib, satu rasa, satu cita-cita perjuangan. Pekerjaan yang layak, aman, dan permanen, harus diperjuangkan!” ujar Adi.
Selamat memperingati #IYD2020. Pekerja Muda berdaya, berlawan, dan bersatu. Amanda!
Adi Pratomo (33)
Ketua Serikat Pekerja PT SLCI (SCG Lightweight Concrete Indonesia)
Posting Komentar