Konstitusi Serikat Pekerja, Penjaga Organisasi yang Utama

Serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk oleh tangan-tangan pekerja, dari potensi yang dimiliki pekerja , dan dijalankan untuk memenuhi kepentingan pekerja. Sehingga dengan demikian, organisasi serikat pekerja , seharusnya menjadi alat perjuangan bagi pekerja. Pendidikan online dua mingguan yang diselenggarakan oleh Komite Eksekutif SERBUK Indonesia, pada 4 Juli 2021, memasuki putaran keempat dengan topik “Konstitusi dan Mekanisme Organisasi untuk Menjaga Masa Depan Serikat Pekerja.”

Nelson Saragih, Ketua Departemen Hukum dan Advokasi Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) hadir sebagai narasumber. Menurutnya, pendidikan reguler yang diselenggarakan oleh SERBUK memberikan dua makna penting. Pertama, ini merupakan konsistensi serikat pekerja untuk menjalankan salah satu fungsinya, yaitu pendidikan. Kedua, sangat penting agar anggota mendapatkan pemahaman-pemahaman yang benar tentang konstitusi organisasi.

Menurut Nelson, konsitusi menjadi semacam benteng untuk mengantisipasi perubahan, baik perubahan internal maupun perubahan eksternal. Perubahan internal, menurutnya terjadi karena perubahan kepemimpinan, perubahan struktur organisasi, atau dinamisasi yang disebabkan oleh meningkatnya kesadaran anggota. Sedangkan, perubahan eksternal disebabkan karena adanya perubahan regulasi, kemajaun teknologi, perubahan politik, perubahan ekonomi. “Keduanya bisa menyebabkan masalah untuk organisasi, untuk itulah antisipasi dan prediksi menjadi sangat penting,” ujar Nelson.

Ketua Serikat Buruh Anggota SERBUK PT Bukit Muria Jaya (BMJ) Dwi Agus menyebutkan bahwa konstitusi organisasi akan menjadi rel yang menjaga agar perjalanan organisasi selamat sampai tujuan. “Kalau semua bagian dari organisasi menjalankan hak dan kewajibannya secara berimbang, tentu laju organisasi akan semakin bagus, semakin cepat sampai tujuan dengan selamat,” tegas Dwi.

Ketua Umum Federasi SERBUK Usman Sopiyan menyebutkan bahwa semua pihak dalam organisasi memiliki peran yang sama untuk memajukan organisasi. "Kerja organisasi disusun berdasarkan prioritas dan dikerjakan oleh orang-orang terbaik dalam organisasi. Niscaya, organisasi akan semakin kuat den berdaya,” ujar Usman.

Perjalanan organisasi, dapat diibaratkan sebagai perjalanan kereta api. Sebut saja kereta api cepat dari Jakarta ke Surabaya. Untuk melaju dengan aman dan selamat, perjalanan kereta itu dikendalikan oleh masinis yang memiliki berbagai keahlian dan ilmu. Kompetensi pemimpin untuk mengendalikan serikat buruh, tidak bisa ditawar-tawar lagi. Harus kompeten. 

Lalu, ketika kereta berjalan, bisa saja diizinkan berjalan dalam kecepatan 100 km per jam, bahkan bisa lebih, tergantung situasi dan kondisi tertentu. Dia harus terus berjalan di atas rel dengan benar agar tidak anjlok. Kadang2, berhenti di stasiun tertentu untuk menaikkan dan menurunkan penumpang; atau masuk bengkel untuk perbaikan. Sesekali, petugas keamanan dalam kereta api harus mengeluarkan penumpang yang kedapatan tidak bayar tiket perjalanan. 

Pada akhir sesi, Nelson menyimpulkan bahwa konstitusi, merupakan penjaga langkah organisasi yang memastikan semua berjalan seiring untuk mencapai tujuan organisasi. “Pelanggaran konstitusi, sekecil apapun itu, niscaya akan membawa kita pada pengabaian-pengabaian yang lebih besar,” ujarnya.