Selepas Kongres KPBI Kedua, Ayo Kembali Bekerja!

Oleh: Khamid Istakhori*

Pak Boing mencuci gelas
We are the working class

Pak Hamdani menjemur meja
Kami adalah kelas pekerja

Ke Pasar beli gulai
Dimakan hari Selasa
Kongres sudah usai
Saatnya kita bekerja

Kongres II KPBI sudah usai, ditandai dengan deklarasi dan perkenalan Dewan Eksekutif Nasional (DEN) yang baru. Komposisinya menarik karena merupakan perpaduan antara wajah-wajah lama yang sarat pengalaman dengan wajah-wajah baru yang menjanjikan kesegaran gagasan; anak-anak muda. Perpaduan ini, merupakan cara KPBI untuk mencapai dua tujuan, yakni keberlanjutan perjuangan sekaligus mempersiapkan regenerasi.

Saat deklarasi di Gelanggang Olah Raga Koja Jakarta Utara, dibacakan pula Resolusi Kongres ke-2 KPBI. Resolusi ini, menjadi semacam garis besar haluan yang hendak dicapai selama 4 tahun ke depan. Total ada 8 butir resolusi, antara lain mengenai meloloskan dan memenangkan Partai Buruh, memperjuangkan kembalinya aset-aset strategis yang menguasai hidup orang banyak agar pengelolannya sesuai Pasal 33 UUD Negara Republik Indonesia (termasuk melawan privatisasi air dan listrik!), merespon secara serius perubahan teknologi dan regulasi ketenagakerjaan (revolusi 4.0 dan UUCK adalah wajah aslinya), mengarusutamakan pekerja muda dan peran pekerja perempuan, juga yang (dalam pandangan SERBUK) strategis adalah target rekrutmen 15 ribu anggota baru per tahun. 

Penambahan anggota (tentu saja ditambah perluasan wilayah!) merupakan resolusi konkret bagi KPBI sebagai sebuah ormas buruh. Semua tahu, salah satu titik penting pertumbuhan serikat buruh adalah penambahan anggota. Bahkan, segala upaya yang dilakukan dalam kampanye, advokasi, pendidikan, dan kegiatan lain pun bertujuan untuk mengajak sebanyak mungkin buruh berserikat.  Jadi, resolusi menambah 15 ribu anggota per tahun merupakan sebuah mimpi yang harus diwujudkan dengan serius.

Mari berhitung secara matematika. 15 ribu anggota yang diharapkan dapat direkrut, tentu saja menjadi tugas federasi serikat anggota KPBI. Dengan 9 anggota yang saat ini bergabung, tentu saja setiap anggota bertanggung jawab untuk merekrut setidaknya 1.667 anggota baru. Secara lebih rinci, dalam sebulan rekrutmennya minimal 139 anggota baru. Ketua Umum SERBUK Indonesia Usman Sopiyan menyebutkan bahwa pertumbuhan anggota merupakan indikator paling penting bagi sebuah serikat buruh. Menurutnya, SERBUK Indonesia dalam rapat kerja nasional (Rakernas) yang dihelat sehari sebelum Kongres II KPBI menargetkan 30% anggota baru sepanjang 2022. “Target SERBUK sebesar 30% atau setara dengan 2000 anggota baru,” ujarnya.

Perluasan keanggotaan, sepertinya akan menjadi kunci penting perjalanan organisasi ini sepanjang 4 tahun ke depan. Tujuh butir resolusi yang lain, semuanya sangat bergantung pada resolusi rekrutmen anggota baru. Sebab, dengan penambahan anggota, perluasan wilayah, diharapkan kerja-kerja organisasi akan semakin berkembang, iuran semakin mudah dipungut, posisi tawar di hadapan pemerintah dan majikan semakin kuat, dll. Rekrutmen anggota juga mewajibkan KPBI untuk bekerja dengan sangat serius di level basis, akar rumput; pabrik, perkantoran, pelabuhan, terminal, proyek konstruksi, bandara, dan tempat kerja lainnya.

Kongres II KPBI sudah usai, saatnya kita bekerja. Hari ini, adalah awalan bagi semua untuk mulai bersiap dan melupakan malam istirahat. Menggenjot konsolidasi, menggerakkan pendidikan, menggaungkan propaganda, mengkristalkan perlawanan, dan tentu saja membangun basis ideologi di akar rumput agar semakin menggema tuah sakti ini: We are the working class!

Amandla!

*Penulis adalah kordinator Departemen Pendidikan SERBUK Indonesia