Successor Generation Training untuk Pekerja Muda Afiliasi BWI

Berlangsung di Jakarta pada 17-19 November 2022, 3 afiliasi BWI di Indonesia mengadakan pelatihan buruh muda bertajuk “Successor Generation Training”. Sebanyak 24 peserta (30% perempuan) berasal dari 11 kota di Indonesia hadir dalam pelatihan tersebut. Selain peserta yang merupakan pemula dalam serikat pekerja, hadir juga pimpinan Federasi afiliasi BWI dalam acara pembukaan pelatihan tersebut.

Pelatihan menghadirkan pembicara dari Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia dengan topik mengenai potensi dan problem yang dihadapi pekerja muda di Indonesia, terutama pasca pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja, pandemic Covid-19, dan revolusi 4.0 yang mengancam masa depan pekerja muda. Sesi ini membahas dampak langsung yang dihadapi pekerja meliputi ancaman hilangnya berbagaia jenis pekerjaan dan angkatan kerja yang sangat besar di Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan membuka peluang kerja sama dengan afiliasi BWI di Indonesia untuk penguatan dan peningkatan ketrampilan bagi pekerja muda.

Pada hari kedua, ada 3 fasilitator yang berasal dari Pimpinan Nasional 3 Federasi mempresentasikan topik-topik pilihan kepada peserta. Parulian Sianturi (HUKATAN) mendiskusikan mengenai serikat pekerja di Indonesia berdasarkan Undang-Undang 21/2000 tentang Serikat Pekerja untuk membekali peserta dengan pemahaman dasar mengenai regulasi terkait serikat pekerja. Parulian juga menjelaskan BWI sebagai global union dan peranannya dalam memberikan dukungan dan perjuangan bagi pekerja. Marihot Nainggolan (FKUI) menjelaskan terkait hak dan kewajiban anggota, struktur, dan mekanisme yang diatur dalam statuta serikat pekerja. Sementara Muhammad Husain Maulana (SERBUK) mempresentasikan topik terkait ketrampilan berkampanye kepada pekerja muda. Tiga topik yang disampaikan para pembicara merupakan kebutuhan dasar bagi pekerja muda untuk menjalankan peran dan fungsi awal mereka dalam mendukung organisasi di tempat kerja.

Pada hari ketiga, peserta mendiskusikan rencana tindak lanjut dan rencana kerja yang diharapkan menjadi program bersama untuk dijalankan pasca pelatihan selesai. Peserta mengharapkan dapat terus bekerja sama dan menjalin komunikasi di antara mereka untuk bertukar ide, berbagi agenda, dan membagi pengalaman. Mereka juga berharap bisa membangun kapasitas melalui diskusi reguler, salah satunya melalui diskusi online. Selain itu, ada banyak isu pilihan yang diminati peserta untuk dipelajari sesudah pelatihan selesai, antara lain isu pengupahan, KE untuk pekerja muda, hak-hak kesehatan reproduksi buruh perempuan, dan ketrampilan menulis, membuat poster, pengolahan database, dan advokasi hukum.

BWI berkomitmen menindajklanjuti pelatihan tersebut untuk dua tujuan utama yaitu peningkataan kapasitas pekerja muda sebagai calon pemimpin di masa depan dan membangun kerja sama yang semakin erat antar afiliasi di Indonesia. Amandla! (khi)