Kopdar dan Pelatihan Public Speaking SERBUK Komwil Sumatra Selatan: Sebab Bicara itu Menentukan!


Saat pelatihan berlangsung, peserta diminta berbicara mengenai topik yang dipilih secara acak melalui kertas tertutup. Hasilnya, ada yang mampu membicarakan topik itu selama 4 menit, ada juga yang hanya mampu selama 30 detik. Dari latihan kecil ini, kosakata yang dimiliki peserta diuji, kemampuan menyusun kalimat secara runut menjadi tantangan tersendiri. 

Bertempat di rumah petak yang sederhana, Kopi Darat (Kopdar) Federasi SERBUK komite Wilayah (Komwil) Sumatra Selatan dengan kegiatan utama konsolidasi penguatan dan pelatihan public speaking diselenggarakan. Serikat Buruh Anggota (SBA) Federasi SERBUK di wilayah ini mengirimkan delegasinya untuk hadir dan terlibat dalam setiap sesinya dari pagi hingga sore. Kopi panas yang disiapkan panitia sejak awal langsung disambut peserta sembari menunggu peserta lain yang hadir. 

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi dan kalender menunjukkan tanggal 13 Agustus menjadi penanda kegiatan telah dimulai. Acara dibuka dengan diskusi santai antar pengurus Komwil dan SBA guna membahas update masing-masing kasus, rencana, dan kondisi organisasi. Tajudin, Ketua Komwil Sumatra Selatan memberikan sambutannya. “Kita penting untuk selalu menguatkan dan membangun organisasi kita. Caranya melalui regularitas yang terjaga serta pelatihan dan pendidikan untuk memajukan organisasi,” ujarnya. 


Setelah diskusi dan forum awal ini tuntas, acara dilanjutkan dengan pelatihan Public speaking yang telah direncanakan. M Husain Maulana, Ketua Departemen Media dan Propaganda Federasi SERBUK menjadi fasilitator utama dalam sesi ini. Husain memberikan materi ringkas yang bermuatan teori dan praktik kepada peserta untuk disimak dan direspon dengan aktif. Hasilnya, diskusi tentang topik berbicara di depan umum ini menjadi pengantar awal agar kemampuan berbicara dari peserta sedikit-banyak bisa berkembang dan menjadi lebih terstruktur. Beberapa ulasan yang dikemukakan tersebut di antaranya adalah pentingnya membaca dan menambah informasi agak wawasan pengetahuan dan kosa kata yang dimiliki semakin luas, memahami pentingnya praktek dalam berbagai kesempatan untuk menambah jam terbang, serta pentingnya persiapan diri yang baik sebelum berbicara mengenai topik tertentu. 

Peserta diajak berlatih berbicara dengan berbagai pendekatan. Salah satunya dengan menggunakan metode latihan berkala yang menghubungkan kerangka poin-poin dari topik yang akan dibicarakan, timer waktu yang memandu, serta perekam suara. Hal ini dilakukan agar peserta bisa melakukan koreksi dan penilaian sendiri atau bersama dengan yang lain atas topik tertentu yang didengarkan kembali dari sumber rekaman suara. 

Sesi pelatihan ini juga menyusun rencana pelatihan berlanjut selama beberapa pekan setelahnya. Bentuknya, peserta dimasukkan dalam grup Whatsapp dan dipandu untuk mengirimkan kerangka topik pembicaraan yang diinginkan dan rekaman video yang membahas hal tersebut. Hasil poin-poin kerangka dan video tersebut kemudian dikoreksi dan dinilai bersama untuk pengembangan lebih lanjut. 

Sesi ini membangun perspektif pada peserta bahwa bicara itu menentukan. Sebabnya,  kesalahpahaman bisa terjadi dan pembahasan bisa terlalu melebar dan berputar-putar karena teknik pembicaraan yang dilakukan kurang tepat. Oleh karenanya, latihan berkala menjadi metode yang penting untuk teknik bicara bisa meningkat dan terus dipelajari dengan baik. 

Tepat ketika waktu menjelang sore, sesi ini dicukupkan. Rangkaian Kopdar dan konsolidasi penguatan serta pelatihan ini ditutup dengan pembahasan atas hari pemuda internasional sedunia dan perencanaan Federasi SERBUK Komwil Sumatra Selatan untuk menyambut peringatan 10 tahun Federasi SERBUK Indonesia. Beberapa usulan seperti penyelenggaraan lomba olah raga dan kegiatan sosial mengemuka untuk nantinya dibahas dan dirapatkan konsep serta teknisnya lebih lanjut. 

Meskipun seluruh rangkaian acara telah selesai, peserta masih menikmati momen santai dan saling bercengkrama di antara masing-masing. Di antara itu, sisa kopi yang berada di gelas masing-masing telah menjadi dingin, namun tidak dengan kehangatan suasananya. (Mh)