Sejarah mencatat bahwa buruh pernah memainkan peran penting dalam persiapan dan masa-masa awal kemerdekaan Republik Indonesia. Keterlibatan aktif Serikat Islam, Serikat Dagang Islam, serta prakarsa Tunjangan Hari Raya (THR) oleh SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), menjadi bukti nyata bahwa gerakan buruh memiliki akar historis yang kuat dalam pembangunan bangsa.
Kesadaran sejarah ini menjadi dasar penting dalam pendidikan ideologi kali ini, yang tidak hanya mengulas teori, tetapi juga menegaskan urgensi politik kelas pekerja sebagai kekuatan transformasi sosial.
Di hari pertama peserta mulai berkumpul pada Jumat malam, 18 Juli 2025. Keesokan harinya, Sabtu pagi, kegiatan dimulai dengan olahraga bersama. Materi pertama adalah Sejarah Gerakan Politik Buruh Indonesia, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif.
Materi kedua membahas Ekonomi dan Politik Perburuhan Kelas Pekerja, yang menjelaskan akar kelahiran kelas pekerja sejak masa Revolusi Industri pertama. Pada masa inilah terjadi pemisahan tajam antara kelas pekerja dan pemilik modal, membentuk kontradiksi kelas yang menjadi dasar konflik ekonomi-politik hingga hari ini.
Diskusi kelompok memperdalam pemahaman peserta terhadap posisi strategis buruh dalam sistem kapitalisme. Empat kelompok kemudian mempresentasikan hasil pembahasan mereka sebelum kegiatan ditutup pada pukul 21.00.
Hari kedua pada Minggu, 20 Juli, peserta kembali mengikuti sesi olahraga pagi, kemudian menerima materi ketiga mengenai Politik Kelas Pekerja. Materi ini menegaskan bahwa kelas pekerja harus masuk ke dalam ruang politik, bukan sekadar menjadi objek kebijakan, tetapi sebagai subjek yang mampu mengubah regulasi dan sistem hukum agar berpihak kepada kepentingan rakyat pekerja.
Sesi siang diisi dengan materi keempat mengenai Negara Sejahtera (Welfare State). Ditekankan bahwa cita-cita negara sejahtera sudah diamanatkan dalam UUD 1945, terutama pasal yang menyatakan bahwa kekayaan alam Indonesia harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sayangnya, realitas hari ini menunjukkan bahwa sumber daya alam masih dikuasai oleh oligarki dan para pemilik modal.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama serta kesepakatan tindak lanjut yang konkret. Setiap federasi serikat anggota KPBI berkomitmen untuk mengadakan pendidikan ideologi dan politik serupa di tingkat federasi masing-masing. Federasi Serbuk, misalnya, telah menjadwalkan pendidikan ideologi bagi pengurus SBA pada minggu keempat bulan Agustus 2025.
Pendidikan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang KPBI dalam membangun kesadaran kelas pekerja yang kuat, terorganisir, dan ideologis. Dengan memperdalam pemahaman sejarah, struktur ekonomi-politik, serta peran buruh dalam perubahan sosial, gerakan buruh di Indonesia memperkuat posisinya untuk merebut kembali demokrasi ekonomi dan keadilan sosial dari tangan oligarki.
Sampai jumpa di pendidikan-pendidikan berikutnya. Buruh Bersatu, Tak Bisa Dikalahkan!